Bagaimana Cara Membuat Social Media Report?
Sebagai media marketing, media sosial pun perlu dibuatkan laporannya, sebagai bentuk catatan hasil ketercapaian strategi yang digunakan. Untuk itu, diperlukan KPI atau Key Performance Indicator sebagai tolok ukur kesuksesan yang dibuat untuk menilai apakah konten-konten yang dilakukan berhasil mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. KPI ini metriknya berbeda-beda, bergantung platform media sosial yang digunakan
- Reach, jumlah orang yang melihat posting-an. Dihitung jumlah user atau akun yang melihat konten terkait.
- Impression, jumlah waktu posting-an dilihat oleh audiens. Dihitung jumlah audiens terpapar posting-an, bisa jadi 1 user terpapar 10x oleh konten.
- Engagement, jumlah total interaksi terhadap suatu posting-an (like, comment, share, save, retweet, quotes, hashtag, dan sebagainya)
- Engagement rate (ER), total engagement dalam sebuah posting-an dibagi angka reach. Atau total engagement dibagi jumlah followers, untuk menganalisis ER kompetitor atau influencer.
- Link clicks, jumlah orang yang mengklik link tercantum.
- Video views, total video ditonton atau penonton keseluruhan, bisa juga dihitung berdasarkan waktu rata-rata audiens menonton konten (misal: 3 menit dari 6 menit keseluruhan konten).
- Trending topic, campaign yang dilakukan masuk trending topic atau tidak.
Social Media Competitor Analysis
Selain memiliki KPI, untuk membuat social media report, kita memerlukan data dari kompetutor sebagai perbandingan. Maka dari itu, kita perlu melakukan analisis terhadap brand kompetitor dengan melakukan 4 langkah berikut:
- Identifikasi kompetitor, mencari tahu siapa sebenarnya kompetitor utama. Caranya, temukan perusahan atau brand yang menyediakan dan menjual produk atau jasa yang serupa. Maksimal temukan 5 brand. Lakukan identifikasi atas semua kemungkinan kompetitor dengan target audiens yang sama, mulai dari jenis produk yang dipromosikan, cara melakukan campaign, penggunaan influencer, dan sebagainya. Semakin detail data dan informasi yang dikumpulkan, semakin baik.
- Kumpulkan data kompetitor, 3 hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah: media sosial yang digunakan kompetitor (catat seluruh platform yang digunakan kompetitor), konten (jumlah posting per hari, konten pilar utama, tone of voice, dan sebagainya), dan performance (followers, growth, engagement, ER, views, dan sebagainya). Pada langkah ini, kita perlu menggunakan tools, sebab data seperti ini sulit didapatkan secara manual jika tidak log-in akun.
- Analisis SWOT, dilakukan untuk memahami posisi brand atau perusahaan dibandingkan dengan kompetitor. Masih ingat dengan brand positioning? Bagian ini merupakan bagian dari brand positioning untuk mengenali kelemahan dan kelebihan brand kita agar bisa meningkatkan strategi dan potensi yang dimiliki serta menghindari bahaya yang akan terjadi.
- Pantau data reguler, media sosial sangat fluktuatif, maka peninjauan secara berkala sangat diperlukan untuk memantau perkembangan dan aktivitas kompetitor. Data perkembangan terkini kompetitor, dapat dijadikan landasan strategi untuk mengidentifikasi peluang yang bisa diambil dan antisipasi ancaman yang bisa terjadi. Jadikan peninjauan berkala ini sebagai report berkala media sosial kompetitor yang dilakukan bersamaan dengan pembuatan report brand kita.
Social Media Report
Pembuatan report atau laporan media sosial ini bergantung dengan keputusan dari tim suatu brand. Penarikan data dapat dilakukan kapan saja, tetapi umumnya dilakukan setiap minggu, dua minggu, atau bulan, secara berkala.
- Input data sesuai metrik media sosial yang digunakan.
- Dapatkan insight dengan meng-highlight beberapa metrik yang menonjol. Misal, jumlah followers naik 10% dan reach naik 18%, analisis penyebab kenaikan jumlah tersebut. Jawab pertanyaan “kenapa” pada setiap metrik yang menonjol.
- Next action atau action plan, rencana strategis yang akan dilaksanakan pada periode selanjutnya. Jika penarikan data dilakukan seminggu sekali, maka action plan untuk minggu berikutnya. Jika penarikan data dilakukan per bulan, maka action plan untuk bulan berikutnya. Jawab pertanyaan “harus bagaimana” dari insight yang didapatkan.
Selain ketiga aspek tersebut, kita bisa menambahkan best performance konten-konten yang memiliki performa baik di setiap social media report. Hal ini dapat dijadikan acuan belajar, untuk mencoba kembali atau memaksimalkan formulasi serupa.
Sering penasaran dengan digital marketing, sekarang lagi belajar social media marketing. Daripada pusing tujuh keliling, mending cek MySkill untuk belajar ilmu yang penting. Temui saya di LinkedIn dan Instagram juga, ya!
Sumber:
[1] Putri Nindya. Social Media Report. E-learning MySkill. Diakses pada 16 April 2023.